Kamis Ngartis SMPN 3 Purwakarta; 1000 Siswa Menampilkan Tarian Daerah

Kamis, (16/03/2023) SMP Negeri 3 Purwakarta mengadakan kegiatan Kamis Ngartis yang merupakan implementasi dari Kamis Nyanding Wawangi yaitu pelajar yang kreatif dan inovatif. Kegiatan tersebut bertemakan “Indonesia Menari”.

Kegiatan ini menampilkan 1000 siswa SMPN 3 Purwakarta sebagai penari dalam rangka mengekspresikan kemampuan siswa dalam kesenian. Tarian yang ditampilkan adalah kreasi tari dengan menggunakan beberapa lagu daerah di Indonesia. Untuk persiapan kegiatan ini mereka dilatih selama lebih 2 minggu oleh pelatih dari ekskul sanggar tari SMPN 3 Purwakarta

Menurut Kepala SMPN 3 Purwakarta, Bapak Muhamad Husni, M.Pd ,sekolah yang dipimpinnya terus berupaya membuat kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak positif dan membuat siswa bahagia dalam mendapatkan pembelajaran. 

“Kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat cinta akan tanah airnya, menghargai sesamanya, menghargai perbedaan suku, ras dan kebudayaan sehingga aneka ragam kebudayaan itu dapat mempersatukan semuanya. Selain itu mereka merasakan betapa belajar itu tidak hanya di dalam kelas tetapi juga di luar kelas, siswa mendapatkan tema-tema kebaikan dari sebuah moment kegiatan. Mereka saling mengenali, memahami, bekerjasama agar acaranya berjalan dengan sukses” Ucap Bapak M. Husni. 

Sedangkan menurut pembimbing kegiatan yang juga guru seni budaya, Bapak Andi Iswandi, S.Pd, kegiatan ini bertujuan sebagai ruang untuk menampilkan ekspresi dan kreativitasnya di depan teman-temannya. Kegiatan ini murni diselenggarakan oleh siswa, ada yang menjadi kreator maupun menjadi apresiator kegiatan menari ini, ada yang menjadi pembawa acara maupun yang bertugas dalam mengatur teman-temannya.

“Indonesia Menari adalah pembelajaran bagi siswa untuk menumbuhkan karakter gotong royong dalam bekerja sama membuat kegiatan. Kegiatan ini adalah suara mereka, apa yang mereka inginkan agar mereka merasa memiliki kegiatan ini. Sekolah dalam hal ini guru-guru membebaskan siswa untuk berkreasi selama itu positif. Guru hanya membimbing dan mengarahkan” ujar Bapak Andi (MH/Red.)