MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA PAMDEMI CORONA

Minggu, 03 Mei 2020 | 09:58:18 WIB - Oleh Nurdin Cahyadi | Dibaca 31649


MODEL PEMBELAJARAN PADA MASA PAMDEMI CORONA
   

Oleh : Iis Kartis

 

disdik.purwakartakab.go.id -- Diakui banyak pihak bahwa selama pencegahan penyebaran pandemic corona diterapkan di Indonesia, banyak kisah sedih. Lucu dan bahkan menarik selama pembelajaran jarak jauh dilaksanakan. Tidak aneh sebab masih banyak masyarakat Indonesia yang masih gagap teknologi, seperti pada sebagian para pendidik, orang tua yang stress karena harus mendampingi anak anknya tidak hanya satu orang anak ada dua, tiga anak yang harus orang tua damping, lalu kerepptannya peserta didik menerima tumpukan tugas yang diberikan guru.

Meminjam pernyataan dari bapak mentri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makariem, bahwa belajar daring tidak hanya dengan cara on line saja tetapi ada yang melakukannya dengan penugasan  maka ada yang mengirim, dikirim, diantar, mengantar, ada email atau melalui internet, pada praktek pelaksanaannya diatur oleh daerahnya masing masing yang paham akan situasi kondisi dan lokasi daerahnya masing-masing sehingga dalam hal ini guru yang masih gagap teknologi mulai belajar keluar dari zona merahnya. Pembelajaran dengan model daring ini juga dapat menentukan mana pembelajaran yang cocok diterapkan di sekolahnya dan mana yang tidak cocok, mana yang baik dan mana yang kurang baik dilaksanakan di sekolahnya masing masing.

Dari hasil survey keefektipan pembelajaran PJJ yang di berikan kepada kepala sekolah dan guru dalam skup sekolah binaan sendiri dan guru mata pelajaran di MGMP bahas Inggris kabupaten Purwakarta, diperoleh informasi bahwa pembelajaran jarak jauh dengan cara daring   pembelajaran lebih santai, menyenangkan, fleksibel, singkat, cepat, tepat, aman, mudah, hemat waktu dan hemat tenaga juga, adapun manfaat PJJ yang dirasakan oleh peserta didik, guru dan orang tua lebih melek teknologi, siswa lebih kreatif dalam menyelesaikan tugas, dapat menyesuaikan diri kapan dia belajar tanpa harus terikat dengan aturan waktu formal, Pesrta didik juga tanpak lebih menguasai teknologi, lebih kratif tetapi kendalapun datan seiring dengan itu semua seperti: sinyal, kuota, HP atau laptop dan suka ada miskomunikasi antara maksud yang dituju oleh pendidik dengan yang dipahami oleh peserta didik dan orang tuanya.

Kalau dilihat dari kebutuhan dunia usaha dari keterampilan calon tenaga kerja yang akan direkrut di perusahaannya maka keterampilan yang harus dimilikinya adalah: mampu memecahkan masalah, tangguh atau tidak mudah menyerah, mampu mengendalikan diri, memiliki teamwork serta memiliki motivasi diri untuk berprestasi, maka untuk menjawab kebutuhan dunia usaha tersebut pembelajaran yang tepat yang harus di berikan pendidik kepada peserta didiknya terutama juga pada masa pandemic covid 19 ini adalah dengan memberikan peserta didik metode yang tepat sehingga peserta didik dapat membaca dan memecahkan masalah yang diberikan oleh gurunya.  

Model pembelajaran yang tepat yang harus diberikan pendidik adalah diawali dengan pemahaman bahwa peserta didik harus belajar untuk belajar bukan apa yang harus dipelajari, maka  pendidik memberikan pembelajaran yang memerlukan solusi yang harus dipecahkan oleh peserta didik, maka pasti mereka akan mencari tahu misalnya, mereka disuruh untuk mencari solusi dari dampak covid 19 pada bidang pendidikan, ekonomi, social dan pangan. Lalu mereka diharuskan bekerja  berpartner tetapi tetap di rumah masing masing atau tanpa bertatap muka langsung, dan hasilnya diharuskan delam bentuk presentasi yang di buat dalam bentuk video yang kemudian di unggah di media social dan youtube. Dan penilaian di berikan berdasarkan jumlah jempol atau like, komentar dan berapa banyak video tersebut di tonton.

Pasti proses pembelajaran seperti itu tidak akan memberatkan orang tua dan bahkan kita akan dibuatnya tercengan dengan hasil kreatifitas dan inovasi mereka yang jauh dari ekspektasi kita sebagi gurunya, maka itulah yang di sebut pembelajaran yang mengarah pada tujuan yang semestinya mereka belajar untuk belajar bukan belajar untuk apa yang harus dipelajari. Singkatnya mereka sudah mulai menjawab tantangan dunia usaha atas keterampilan yang harus dimiliki calon pegawai dimasa yang akan datang.



Kamis, 30 Apr 2020, 09:58:18 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 3986 View
Resensi Buku #2 : Seni Hidup Minimalis
Senin, 27 Apr 2020, 09:58:18 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 2127 View
MUDIK VS COVID-19
Minggu, 26 Apr 2020, 09:58:18 WIB Oleh : Nurdin Cahyadi 4646 View
Kitab Komik Sufi 3 ; Hikayat Nasrudin Hoja

Tuliskan Komentar
INSTAGRAM TIMELINE